SERIAL PETIKAN RIYADUS SHOLIHIN BAB 3 Sabar , hadist 26
Anugerah terbaik dan terluas Adalah Sabar
Hadits
no. 26.
وَعَنْ
أَبِي سَعِيْدٍ بْنِ مَالِكِ بْنِ سِنَانٍ الْخُدْرِيَّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا
أَنَّ نَاسًا مِنَ الْأَنْصَارِ سَأَلُوْا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فأَعْطَاهُمْ، ثُمَّ سَأَلُوْهُ فَأَعْطَاهُمْ، حَتَّى نَفِدَ مَا
عِنْدَهُ، فَقَالَ لَهُمْ حِيْنَ أَنْفَقَ كُلَّ شَيءٍ بِيَدِهِ: « مَايَكُنْ مِنْ
خَيْرِِ فَلَنْ أَدَّخِرَهُ عَنْكُمْ، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللهُ
وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُعْنِهِ اللهُ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللهُ. وَمَا
أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْر » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Abu Said bin Malik bin Sinan Al-Khudri radhiyallahu anhuma
dia berkata, “Bahwa ada beberapa orang dari kalangan Ansar meminta-minta kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu Rasulullah memenuhi
permintaannya. Kemudian mereka meminta lagi, Rasulullah memenuhi permintaan
mereka lagi, sehingga habis apa yang dimiliki Rasulullah. Kemudian Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda,
“Apa pun kebaikan yang ada padaku, aku tidak akan
menyembunyikannya dari kalian. Barangsiapa yang menjaga kehormatan diri (dari
meminta-minta), maka Allah akan menjaga kehormatan dirinya. Barangsiapa yang
merasa cukup dengan apa yang sudah ada, maka Allah akan mencukupkannya.
Barangsiapa yang bersabar, Allah akan menganugerahkannya kesabaran. Seseorang
itu tidak dikaruniai sesuatu pemberian yang lebih baik dan lebih luas selain
daripada sabar.”
[Shahih Al-Bukhari no. 1469. Muslim
no. 1053]
Penjelasan.
Perkataan Abu Said, “Ada
beberapa orang dari kalangan Anshar meminta-minta kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu Rasulullah memenuhi
permintaannya. Kemudian mereka meminta lagi, Rasulullah memenuhi permintaan
mereka lagi sehingga habis apa yang ada Rasulullah.”
Di antara kemuliaan akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa
Rasulullah selalu memberikan sesuatu yang Rasulullah miliki kepada orang yang
memintanya. Rasulullah tidak pernah menolak orang yang meminta kepadanya,
dan Rasulullah senantiasa memberi sebagaimana layaknya orang yang tidak takut
miskin. Padahal, Rasulullah sendiri hidup dalam serba kekurangan. Terkadang
Rasulullah mengikat perutnya dengan batu untuk menahan lapar, padahal
Rasulullah adalah manusia paling mulia dan paling pemberani.
Ketika apa yang ada padanya telah habis, maka baginda memberitahu kepada mereka
bahwa, “Apa pun kebaikan yang ada padaku, aku tidak akan
menyembunyikannya dari kalian.” Yakni, tidak mungkin Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembunyikan dan tidak mau memberikannya kepada mereka, tetapi
memang karena sudah habis.
Kemudian Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk menjaga harga diri, merasa cukup dan
bersabar, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa
yang menjaga kehormatan diri, maka Allah akan menjaga kehormatan dirinya.
Barangsiapa yang merasa cukup dengan apa yang sudah ada, maka Allah akan
mencukupkannya. Barangsiapa yang bersabar, maka Allah akan menganugerahkannya
kesabaran. Seseorang itu tidak dikaruniai sesuatu pemberian yang lebih baik dan
luas selain sabar.”
Dalam hal ini ada 3 perkara:
1). “Barangsiapa yang menjaga kehormatan diri, maka Allah akan menjaga
kehormatan dirinya.” Yakni, menjaga dari sesuatu yang diharamkan oleh
Allah , contoh seperti, minum arak , Zina mata, zina tangan, zina telinga,
zina kaki dan akhirnya zina kemaluan. Hal ini merupakan perbuatan keji. dan
lain-lain, niscaya Allah akan menjaganya ,Allah Ta'ala akan menjaga dan
melindungi dia serta keluarganya.
2). “Barangsiapa yang merasa cukup dengan apa yang sudah ada, maka
niscaya Allah akan mencukupkannya.” Yakni barangsiapa yang merasa
cukup dengan apa yang diberikan Allah, hingga merasa tidak membutuhkan apa yang
ada pada manusia, maka Allah akan memberinya kecukupan.
Adapun orang yang meminta-minta kepada manusia dan senantiasa menginginkan apa
yang ada pada orang lain, maka dia tetap merasa fakir. Kekayaan hakiki adalah
kekayaan hati. Apabila seseorang merasa cukup dengan pemberian Allah Ta'ala dan
tidak membutuhkan apa yang ada pada manusia, maka Allah akan menjadikan dirinya mempunyai harga diri, jauh dari
meminta-minta.
3). “Barangsiapa yang bersabar, maka Allah akan menganugerahkannya
kesabaran.” Yakni, Allah akan memberikan hambanya kesabaran. Apabila hamba
tersebut menahan diri dari hal-hal yang telah Allah haramkan dan bersabar atas
kebutuhan serta kemiskinannya juga tidak mengemis-ngemis kepada orang lain.
Maka Allah akan memberikan kesabaran kepada hambanya dan menolongnya untuk
bersabar.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang
itu tidak dikaruniai sesuatu pemberian yang lebih baik dan lebih luas selain
daripada sabar.” Sebab,
orang yang sabar bisa tahan menghadapi apa pun. Jika ditimpa kesusahan dia
sabar, jika setan merayunya untuk melakukan perbuatan haram dia sabar, dan jika
setan menghinanya kerana melakukan perintah Allah dia pun tetap sabar.
Oleh
karena itu, jika seseorang telah diberikan kesabaran oleh Allah, maka hal itu
merupakan pemberian yang paling baik dan paling agung yang diberikan kepada manusia.
Kamu akan dapati, orang yang sabar jika diganggu orang,
mendengar dari orang lain sesuatu yang tidak dia sukai, didholimi orang dia tetap bersikap tenang, tidak jengkel, dan
tidak emosi, Kerana dia sabar terhadap apa yang Allah ujikan atasnya,Mengapa
karena hatinya tenang dan jiwanya tenteram.
*Contoh kedermawanan Nabi Muhammad SAW
Dan
diantara perkara yang menunjukan tercelanya sifat pelit ini dan menafikan
akhlak serta budi pekerti yang luhur adalah sebuah hadits yang dikeluarkan oleh
Imam Bukhari dari Jubair bin Muth’im radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
“Tatkala aku sedang bersama Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para
sahabat lainnya seusai peperangan Hunain. Datang orang-orang Arab Badui
berdesak-desakan mengerumuni beliau untuk meminta bagian sehingga beliau
terdesak ke suatu pohon yang menyebabkan jubahnya terlepas. Lalu beliau berkata:
قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم: « أَعْطُونِي رِدَائِي لَوْ كَانَ لِي عَدَدُ
هَذِهِ الْعِضَاهِ نَعَمًا لَقَسَمْتُهُ بَيْنَكُمْ ثُمَّ لَا تَجِدُونِي بَخِيلًا
وَلَا كَذُوبًا وَلَا جَبَانًا » [أخرجه البخاري]
“Kembalikan jubahku. Demi Allah, jika saja aku memiliki ternak
sebanyak pohon besar niscaya aku akan bagi-bagikan juga kepada kalian, sehingga
dengan begitu tidak ada yang menganggapku sebagai orang yang kikir, dust dan
pengecut“. HR Bukhari no: 3148.
Dan Nabi Muhammad
Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling dermawan. Beliau pernah
mengasih Aqra’ bin Habis dan Uyainah bin Hishan pada perang Hunain setiap orang
seratus onta. Dan tatkala ada Arab badui datang maka beliau mengasih satu
lembah kambing yang berada di dua gunung, sehingga Arab badui tadi langsung
pulang ke kampungnya sambil menyeru, “Duhai kaumku, masuklah Islam sesungguhnya
Muhammad memberi dengan pemberian yang dirinya tidak takut miskin”. HR Muslim
no: 2312.
*Referensi :
https://almanhaj.or.id/58378-kikir-sifat-yang-tercela.html