Mengapa Malas Beribadah? Sebuah Renungan di Bulan Ramadhan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ

Kita telah memasuki bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan. Di bulan ini, kita melihat ada orang yang begitu ringan dalam beribadah, seakan mereka dimudahkan oleh Allah. Sementara yang lain merasa berat melakukannya. Mengapa demikian?

1. Orang yang taat mendapatkan kelapangan hati

Bagi orang yang taat dan bersemangat dalam ibadah, Allah telah memberikan kelapangan hati dan kemudahan. Allah Ta'ala berfirman:

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ

"Bukankah Kami telah melapangkan dadamu? Dan Kami telah menghilangkan beban darimu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan sebutan (namamu)."

(QS. Al-Insyirah: 1-4)

Ayat ini menunjukkan bahwa kelapangan hati dan kemudahan dalam beribadah adalah anugerah Allah. Orang yang ringan dalam beribadah adalah mereka yang telah dimudahkan oleh Allah karena ketakwaan mereka.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

وُجُودُ الذُّنُوبِ عَلَى الظَّهْرِ تَحْجُبُ الْقَلْبَ عَنِ السَّيْرِ إِلَى اللَّهِ

"Beban dosa di punggung menghalangi hati untuk berjalan menuju Allah."

Artinya, orang yang taat dan ringan dalam beribadah adalah mereka yang hatinya bersih dari beban dosa. Sebaliknya, orang yang berat beribadah adalah mereka yang hatinya tertutup oleh dosa.

2. Orang yang malas beribadah terhalang oleh dosa

Sebaliknya, bagi mereka yang merasa berat dalam beribadah, penyebabnya adalah dosa-dosa yang menumpuk. Allah Ta'ala berfirman:

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

"Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka lakukan telah menutupi hati mereka." (QS. Al-Mutaffifin: 14)

Semakin banyak dosa, semakin sulit seseorang untuk taat kepada Allah. Karena itu, jika kita merasa malas dalam beribadah, itu adalah tanda bahwa kita perlu banyak bertaubat dan memperbanyak istighfar.

Syekh Muhammad bin Muhtar menambahkan:

تُنْسِي حُنَيْنَ اسْتِقْبَالِ مَوَاسِمِ الطَّاعَاتِ
"Dosa itu membuat seseorang lupa akan kebahagiaan dalam menyambut musim ketaatan."

Beliau menjelaskan bahwa orang yang malas beribadah telah kehilangan rasa nikmat dalam ibadah, karena dosa-dosanya telah menghalangi hatinya dari kecintaan kepada Allah.

3. Ramadhan adalah Momentum untuk Bertaubat dan Meraih Keberkahan

Allah Ta'ala telah menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan penuh keberkahan dan ampunan. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

"Apabila datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka, bulan ini adalah kesempatan emas untuk bertaubat dan kembali kepada Allah. Setiap amal ibadah dilipatgandakan, dan doa-doa lebih mudah dikabulkan.

Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةٍۢ مُّبَٰرَكَةٍۢ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ

"Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam yang penuh berkah. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan." (QS. Ad-Dukhan: 3)

Ayat ini menunjukkan bahwa Ramadhan adalah bulan yang diberkahi oleh Allah. Di dalamnya ada kesempatan besar untuk mendapatkan ampunan, hidayah, dan rahmat-Nya.

Karena itu, jangan sia-siakan bulan ini dengan tetap berada dalam kelalaian. Jika kita merasa malas dalam beribadah, maka inilah waktunya untuk banyak beristighfar, bertobat, dan memperbaiki diri.


4. Hati-hati! Kemalasan bisa jadi tanda Allah tidak menghendaki kebaikan bagi kita

Lebih dari itu, ada satu hal yang perlu kita waspadai. Bisa jadi, kemalasan kita dalam ibadah adalah pertanda bahwa Allah tidak menghendaki kita berada dalam barisan orang-orang yang taat. Allah Ta'ala berfirman:

وَلَوْ أَرَادُوا ٱلْخُرُوجَ لَأَعَدُّوا۟ لَهُۥ عُدَّةًۭ وَلَٰكِن كَرِهَ ٱللَّهُ ٱنۢبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ ٱقْعُدُوا۟ مَعَ ٱلْقَٰعِدِينَ

"Jika mereka benar-benar ingin berangkat (berjuang), tentu mereka akan mempersiapkan diri. Namun, Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Dia melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka: 'Tinggallah bersama orang-orang yang tinggal.'" (QS. At-Taubah: 46)

Ayat ini menjadi peringatan bahwa kemalasan dalam ibadah bisa jadi bukan sekadar kebiasaan, tetapi tanda bahwa Allah tidak menghendaki seseorang berada dalam jalan ketaatan.

Oleh karena itu, marilah kita segera bertaubat dan memperbanyak istighfar agar Allah menghapus dosa-dosa kita, sehingga hati kita menjadi ringan dalam beribadah. Allah berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang menyucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222)

Semoga kita dimudahkan untuk menjalani ibadah Ramadhan dengan hati yang bersih dan ringan menuju Allah.

اللَّهُمَّ بَلِّغْنَا رَمَضَانَ آمِين.

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


Video



    
   

Guru dan Karyawan


Data Guru tidak ada

PPDB 2026-2027


Follow us


Kontak


Alamat :

Jl Dadali No. 12 Randugunting

Telepon :

0283 4534 123 - 0852-2527-3641

Email :

humaspsb2019@gmail.com

Website :

www.biastegal.sch.id

Media Sosial :

Berita Terbaru


Image

Ketika Memulai di Ujung Senja

Image

Di Ujung Lelah

Image

Ziarah yang Menghidupkan

Image

Jihad Sunyi Pencari Ilmu

Image

Ketika Tak Sempat Berpamitan

Image

Kaya Yang Bersyukur

Banner


Visitor