Bakti yang Tak Pernah Usai

Di banyak keluarga, ada sosok yang selalu hadir saat lebaran: teman lama ayah. Rambutnya sudah memutih, langkahnya pelan, tapi kedatangannya menghadirkan hangat cerita masa lalu. Kehadiran mereka sering kita anggap sepele. Padahal, dalam pandangan Islam, menghormati sahabat orang tua adalah bagian dari bakti yang tak pernah usai.

Hadis tentang Jejak Kasih

Rasulullah ﷺ bersabda:

«إِنَّ مِنْ أَبَرِّ الْبِرِّ صِلَةَ الرَّجُلِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ بَعْدَ أَنْ يُوَلِّيَ»
“Sesungguhnya termasuk bakti yang paling baik adalah seorang anak menjalin silaturahmi dengan orang yang menjadi sahabat ayahnya setelah ayahnya wafat.”
(HR. Muslim)

Hadis ini mengajarkan: bakti kepada orang tua tidak berhenti saat mereka wafat. Jejak kasih itu bisa dilanjutkan dengan menghormati sahabat-sahabat mereka.

Al-Qur’an: Lingkaran Kasih yang Luas

Allah berfirman:

وَاعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًۭٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَـٰنًۭا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَـٰمَىٰ وَٱلْمَسَـٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَـٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًۭا فَخُورًا ﴿٣٦﴾

(QS. An-Nisa’: 36)

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.”

Dalam Tafsir Al-Azhar, Buya Hamka menulis: lingkaran kasih dalam ayat ini terus melebar. Dari orang tua, kerabat, tetangga, hingga orang asing yang kita temui. Kesalehan pribadi harus berbuah pada kesalehan sosial.

Wajah yang Pudar di Zaman Modern

Di era modern, sikap hormat ini kerap memudar:

  • Kita sibuk merawat jaringan profesional, tapi lupa sahabat lama ayah yang dulu ikut membantu keluarga.
  • Kita mudah berseteru dengan kerabat hanya karena perbedaan pandangan politik atau harta.
  • Kita ramah di grup WhatsApp kantor, tapi dingin kepada tetangga samping rumah.

Jalan Menghidupkan Bakti

  1. Mengenang jasa orang tua → menjalin silaturahmi dengan sahabat-sahabat mereka.
  2. Merawat kerabat → meski berbeda pendapat, darah tak bisa diputus.
  3. Menghormati pasangan → istri atau suami adalah pintu sakinah; hormat kepadanya bagian dari iman.
  4. Menjaga lingkar sosial → dari tetangga, rekan kerja, hingga orang yang hanya sesekali hadir di hidup kita.

Hormat kepada orang tua bukan berhenti di pusara, tapi berlanjut dalam sikap kepada mereka yang pernah dekat dengan ayah-bunda. Rasulullah ﷺ mengajarkan, “Bakti terbaik adalah menjaga hubungan dengan sahabat ayah setelah ia tiada.” Buya Hamka menegaskan, lingkaran kasih ini adalah cara Islam menebar rahmat di dunia yang makin individualis.

Bakti memang tak pernah usai. Ia terus hidup selama kita mau menjaga jejak kasih yang pernah ditinggalkan orang tua.

(BAB 42 Keutamaan Berlaku Baik kepada Sahabat Orang Tua, Kerabat, Istri, dan Mereka yang Patut Dihormati)

Video



    
   

Guru dan Karyawan


Data Guru tidak ada

PPDB 2025-2026


Follow us


Kontak


Alamat :

Jl Dadali No. 12 Randugunting

Telepon :

0283 4534 123 - 0852-2527-3641

Email :

humaspsb2019@gmail.com

Website :

www.biastegal.sch.id

Media Sosial :

Berita Terbaru


Image

Menjadi Kaya dengan Berbagi

Image

Kebiasaan Kecil yang Menghidupkan

Image

Bakti yang Tak Pernah Usai

Image

Surga yang Terkunci di Rumah Sendiri

Image

Telepon yang Tak Pernah Dijawab

Banner


Visitor