Road Show Syekh Palestina di BIAS Assalam

BIAS Assalam, bekerja sama dengan LAZIS Jateng, menyelenggarakan Road Show Syekh Palestina, Syekh Muhammad Abdul Anin, di Kampus BIAS Assalam Dadali pada Sabtu, 19 Oktobe 2024r. Acara berlangsung dari pukul 08.00 hingga 10.00 pagi dan dihadiri oleh wali santri serta civitas BIAS Assalam Tegal.

Kegiatan penggalangan danatersebut diawali dengan penampilan santri-santri BIAS Assalam dan berhasil mengumpulkan dana sebesar 28.000.000 rupiah. Syekh Muhammad Abdul Anin, yang hadir bersama seorang penerjemah, membawa salam dan pesan kepada Jamaah Indonesia. Beliau juga menyampaikan pujian atas segala bantuan dan upaya yang telah kita berikan kepada saudara-saudara di Palestina. Alhamdulillah, mereka merasa terbantu dengan bantuan tersebut.

Kemudian, beliau mengucapkan firman Allah SWT dalam Kitab Suci-Nya:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya: Maha Suci Dia yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Surah Al-Isra: 17:1)

Kemudian beliau melanjutkan, "Kita akan mulai membicarakan perjuangan Palestina dan Masjid Al-Aqsa. Masjid Al-Aqsa, para jamaah yang terhormat, adalah kiblat pertama yang dituju umat Islam dalam shalat mereka. Ini adalah yang ketiga dari dua masjid suci, dan masjid kedua yang dibangun di bumi

.Pada kesempatan berikutnya Syekh Muhammad Abdul Anin, seorang dokter Palestina yang saat ini masih menempuh Pendidikan Kedokteran di Mesir, membandingkan kondisi anak-anak di Indonesia dengan anak-anak di Gaza. Menurutnya, adalah suatu mukjizat bahwa seorang anak Gaza berusia tujuh tahun telah mampu menghafal Al-Qur'an sepenuhnya, alhamdulillah. Anak-anak di Gaza umumnya menghafal Al-Qur'an sebelum mencapai usia lima belas tahun. Ini adalah generasi kemenangan, pembebasan, dan pemberdayaan dengan kehendak Allah……...

 

 

Selanjutnya Beliau  melanjutkan dengan sebuah hadits dari Rasulullah SAW.

لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِّنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيْنَ هُمْ قَالَ فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ

Artinya: "Akan selalu ada sekelompok dari umatku yang tetap menegakkan kebenaran, tidak akan merugikan mereka siapa pun yang meninggalkan mereka sampai datang urusan Allah dan mereka tetap demikian." Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, di mana mereka?" Beliau menjawab: "Di Baitul Maqdis dan di sekitar Baitul Maqdis."

Setahun  lalu hingga saat ini , jika seorang anak di Gaza tidak menjadi syahid, dia akan kehilangan salah satu matanya, atau salah satu kakinya, atau bahkan kedua kakinya, atau salah satu tangannya, atau bahkan kedua tangannya. Anak tersebut akan menghabiskan sisa hidupnya di kursi roda.

kita berdoa kepada Allah agar memberi kekuatan kepada orang-orang Gaza dan menguatkan mereka

Banyak orang berjuang hanya untuk sepotong roti, berusaha memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mereka seringkali dicegah dari makan dan minum. Selama beberapa bulan perang, beberapa orang bahkan terpaksa makan daun pohon karena kekurangan makanan. Mereka juga menghadapi blokade kebutuhan pokok, seperti listrik, makanan, dan minuman. Beberapa penduduk Gaza yang tinggal di tenda pengungsi harus makan daun dan berbagai jenis makanan yang mungkin tidak seimbang, menyebabkan penderitaan manusia yang mendalam.

Penderitaan ini tidak hanya terjadi pada siang hari. Pada malam hari, orang-orang harus berjaga dan bertahan sepanjang malam. Mereka terus bertahan dalam kondisi ini, menunggu bantuan dan dukungan untuk membebaskan rakyat Palestina.

Maymunah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Aku senang dengan perkumpulan ini dan mengajak orang-orang untuk berkumpul di sana. Datanglah ke Masjid Al-Aqsa dan berdoalah di dalamnya. Sesungguhnya, doa di sana setara dengan seribu doa di tempat lainnya."

Rasulullah SAW ditanya, "Ya Rasulullah, bagaimana dengan orang yang tidak dapat mencapai tempat itu?" Beliau menjawab, "Hendaklah ia memberikan minyak untuk menerangi masjid tersebut. Barang siapa yang memberikan minyak, seolah-olah ia telah mencapai dan berdoa di dalamnya."

 

 

Palestina adalah tanah serta penduduknya yang diberkahi dan suci,, akan tetap setia hingga Hari Kiamat.Segala puji bagi Allah. Perjuangan Palestina bukan hanya milik rakyat Palestina, melainkan perjuangan akidah Islam. Ini adalah perjuangan setiap orang yang beriman kepada Allah dan bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

.enuturan tentang Palestina berlangsung lancar meskipun Syekh Muhammad Abdul Anin harus bergantian berbicara dengan penerjemahnya.

Sebelum mengakhiri, beliau menyampaikan satu lagi hadits dari Rasulullah SAW. Dalam hadits ini, Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat-sahabatnya: "Ya Rasulullah, berikanlah fatwa kepada kami tentang Baitul Maqdis atau jalan tengah." Beliau menjawab, "Shalatlah kalian di sana, karena shalat di sana pahalanya setara dengan seribu kali shalat di masjid-masjid selain Masjid Al-Aqsa."

Kemudian Maymunah bertanya lagi kepada Rasulullah: "Bagaimana jika kita belum bisa pergi ke sana? Bagaimana jika kita belum mampu berkunjung ke sana?" Rasulullah SAW menjawab, "Berikanlah apa pun yang bisa kalian berikan untuk membantu menghidupkan kembali tempat itu. Sumbangkan apa pun yang kalian bisa dan dedikasikan usaha-usaha kalian untuk mendukung saudara-saudara di sana agar bisa hidup."

Insya Allah, pahala yang kita terima setara dengan yang kita layak dapatkan.. Banyak orang di Palestina mengalami penderitaan. Ini bukan hanya masalah orang Palestina, tetapi masalah semua orang yang bersumpah setia bahwa Allah adalah Tuhan mereka dan Rasulullah SAW adalah utusan-Nya.

Ketika seorang Muslim tidak peduli atau menghormati kondisi di Palestina, kesaksiannya sebagai Muslim patut dipertanyakan.

Ada tiga hal utama yang bisa dilakukan untuk mendukung Palestina:

  1. Doa: Doa setiap saat.
  2. Kesadaran: Sebagian besar dari kita menggunakan ponsel. Ingatlah perjuangan Palestina agar dunia tidak melupakannya.
  3. Sumbangan: Sumbangan yang diterima oleh saudara-saudara kita di Gaza membantu mereka untuk menetap dan tinggal di tanah Rabat (pertempuran).

Semoga Allah membalas kebaikan kalian dari kami dan dari mereka.

 

 

Terima kasih atas bantuan yang telah diberikan rakyat Indonesia kepada saudara-saudara kita di Palestina, khususnya kepada jamaah dan semua yang berjuang dalam perang. Segala puji bagi Allah. Salam dan berkah bagi Nabi-Nya. Allah, pelindung kita, Dialah  yang memberikan petunjuk dan penyembuhan.

اللَّهُمَّ إِنَّ لَنَا إِخْوَةً فِي غَزَّةَ مُحَاصَرِينَ اللَّهُمَّ كُلَّهُمْ عَوْنًا وَمُعِينًا وَنَاصِرًا وَنَصِيرًا اللَّهُمَّ أَكْرِمْ أَهْلَ هَذِهِ الْمَدْرَسَةِ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ أَكْرِمْ أَوْلَادَهُمْ بِحُذِ الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ وَاجْعَلْهُمْ مِنَ الصَّابِرِينَ بِوَالِدِهِمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ آمِين

"Ya Allah, sesungguhnya kami memiliki saudara di Gaza yang terblokade. Ya Allah, jadikanlah mereka kuat, mendapatkan pertolongan, dan kemenangan. Ya Allah, muliakanlah warga sekolah ini, ya Rabbal Alamin. Ya Allah, muliakanlah anak-anak mereka dengan Al-Qur'an yang mulia dan jadikanlah mereka orang

 

 Tanya JAwab

1.    Bagaimana Anak Anak Menghapal Al Qur’an

Karena situasi saat ini, mungkin sangat sulit bagi mereka untuk belajar. Mereka juga bertanya, berapa usia anak-anak Gaza yang menghafal Al-Qur'an dan menjadi Hafiz Qur'an? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, anak-anak Gaza mulai menghafal Al-Qur'an pada usia 5 dan 6 tahun. Mereka bergabung dalam sesi pelatihan di masjid, termasuk sesi tertutup untuk menghafal Al-Qur'an. Sesi paling penting dari pelajaran ini adalah di masjid. Masjid adalah rumah pendidikan pertama bagi anak. Jadi, ketika anak pergi ke masjid bersama orang tuanya, anak tersebut belajar Al-Qur'an.

Selain itu, ketika anak sering mendengarkan Al-Qur'an sepanjang hari di rumah, itulah yang mereka dengar dan pelajari. Pada tahap ini, anak lebih banyak belajar dengan mendengarkan. Begitulah proses awal menghafal Al-Qur'an dimulai.

Saya juga ingin menjelaskan sesuatu. Ketika kelompok mengingat, saya adalah seorang siswa yang mulai menghafal Al-Qur'an pada usia lima dan enam tahun. Sebelum usia tersebut, pada usia tiga atau empat tahun, anak-anak diajarkan cara membaca Al-Qur'an. Mereka diperkenalkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala, kepada para Imam, dan prinsip-prinsip syariah yang menjadi dasar untuk shalat, amal, dan lain-lain.

Pada usia lima hingga tujuh tahun, nilai-nilai Islam telah tertanam dalam diri mereka. Syekh juga menjelaskan beberapa cara anak-anak di Gaza belajar menghafal Al-Qur'an.

Cara pertama adalah Halakoh, yaitu pertemuan untuk belajar Al-Qur'an di masjid yang suci, dipandu oleh para ulama, ustaz, dan guru. Pada usia tujuh tahun, banyak dari mereka sudah menghafal Al-Qur'an. Namun, proses pembelajaran tidak berhenti di situ.

Bagaimana anak-anak di Gaza bisa menghafal Al-Qur'an secepat itu? Mungkin karena daya ingat mereka yang kuat. Setelah belajar di masjid di Gaza, mereka melanjutkan pengajaran di rumah dengan bantuan orang tua mereka.Pengulangan dan mendengarkan (murojaah) adalah kunci sukses mereka dalam menghafal Al-Qur'an.

pertanyaan ke dua

 Saya Bunda Maisha dan Bunda Sahjan dari PGIT BIAS Assalam. Sebagai seorang ibu, saya ingin tahu, apa yang bisa kita lakukan untuk membantu rakyat Palestina selain doa, bantuan materi, dan update status terkini?

Ada tiga hal utama yang bisa kita lakukan dalam perjuangan untuk Palestina:

  1. Doa: Berdoa untuk mereka setiap saat.
  2. Penyebaran Informasi: Menyebarkan informasi dan pembaruan tentang kondisi Palestina melalui media sosial pribadi.
  3. Bantuan Materi: Memberikan sumbangan materi yang bisa membantu mereka bertahan.

Selain itu, ada hal lain yang bisa dilakukan, meski tidak semua dari kita bisa melakukannya, yaitu diplomasi. Diplomasi ini mungkin khusus untuk pejabat tinggi, pejabat daerah, dan pejabat negara.

Video



    
   

Guru dan Karyawan


Data Guru tidak ada

PPDB 2026-2027


Follow us


Kontak


Alamat :

Jl Dadali No. 12 Randugunting

Telepon :

0283 4534 123 - 0852-2527-3641

Email :

humaspsb2019@gmail.com

Website :

www.biastegal.sch.id

Media Sosial :

Berita Terbaru


Image

Ketika Semua Tidak Harus Berbalas

Image

Tidak Harus Terlihat Hebat

Image

Mengenal Sakaratul Maut

Image

Ketulusan Yang Berbuah Penghargaan

Image

Belajar Menjadi Kecil

Image

Bertahan dalam Ketidaknyamanan

Banner


Visitor