Karya Ecoprint, Langkah Awal Cinta Negeri

Di sebuah pagi yang cerah  Senin 21 April 2025 di Play Group BIAS Assalam Tegal  berubah menjadi ruang seni alam. Lantai dialasi tikar, meja-meja kecil dipenuhi kain putih, daun-daun beragam warna dan bentuk, serta palu-palu mungil. Di tengah keseruan itu, anak-anak tampak antusias menyusun daun di atas kain. Hari itu, mereka belajar satu hal besar lewat kegiatan kecil: mencintai tanah air.

Itulah semangat yang diusung dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema “Aku Cinta Tanah Air” dengan subtopik “Aku Cinta Produk Indonesia.”
Tidak sekadar slogan, projek ini benar-benar mengajak anak-anak usia dini untuk turun tangan langsung membuat karya dari bahan lokal: kerajinan ecoprint.

Belajar Mencintai Produk Indonesia Lewat Proses

Ecoprint bukan sekadar karya seni. Ia adalah wujud kecintaan pada lingkungan, pemanfaatan kekayaan hayati Indonesia, dan pembelajaran tentang kearifan lokal.
Dengan teknik mencetak motif alami dari daun, bunga, dan batang tanaman pada kain, anak-anak diajak memahami bahwa alam Indonesia sangat kaya—dan bisa menjadi sumber inovasi.

Tidak semua anak tahu bahwa daun jati bisa meninggalkan jejak indah di atas kain. Atau bahwa proses mencetaknya membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Di sinilah nilai-nilai seperti mandiri, kreatif, dan cinta tanah air perlahan ditanamkan.

Kukus atau Pukul? Dua Teknik, Satu Tujuan

Dalam kegiatan ini, para guru mengenalkan dua metode ecoprint: steam (kukus) dan pounding (pukul).

Metode steam mengajak anak-anak mengenal proses kimia sederhana. Kain direbus dalam larutan soda kue, cuka, dan tawas—bahan dapur yang ternyata bisa memperkuat warna. Setelah itu, daun-daun disusun rapi di atas kain, lalu dibungkus dan dikukus selama dua jam. Hasilnya? Motif alam yang memesona.

Sedangkan metode pounding mengandalkan energi anak-anak. Daun yang sudah ditata dipukul-pukul dengan palu kecil. Setiap hentakan membawa warna keluar dari daun, membekas di kain seperti lukisan alami.

Dari Tanah, Untuk Tanah

Lebih dari sekadar aktivitas kreatif, ecoprint mengajarkan anak-anak bahwa apa yang mereka buat berasal dari tanah air, dan untuk tanah air. Daun jati yang tadi diinjak di halaman sekolah, kini berubah menjadi motif etnik di kain.
Seketika, kain putih yang polos berubah menjadi simbol cinta — bukan hanya kepada seni, tapi juga kepada Indonesia.

Bukan Sekadar Hasil, Tapi Proses

Di akhir kegiatan, para guru menegaskan bahwa nilai utama dari P5 bukanlah hasil ecoprint yang cantik, melainkan proses pembelajarannya: bagaimana anak-anak bekerja sama, sabar dalam menunggu, berani bereksperimen, dan menghargai karya sendiri.
Projek ini adalah miniatur dari semangat besar: bahwa cinta pada negeri bisa dibentuk sejak usia dini—dengan cara menyenangkan, penuh makna, dan tentu saja, membumi.


📌 Ecoprint hari itu mungkin hanya satu dari sekian banyak kegiatan anak-anak Play Group. Tapi siapa tahu, dari sehelai kain bermotif daun itu akan tumbuh tunas cinta tanah air yang kokoh hingga dewasa?

Video



    
   

Guru dan Karyawan


Data Guru tidak ada

PPDB 2025-2026


Follow us


Kontak


Alamat :

Jl Dadali No. 12 Randugunting

Telepon :

0283 4534 123 - 0852-2527-3641

Email :

humaspsb2019@gmail.com

Website :

www.biastegal.sch.id

Media Sosial :

Berita Terbaru


Image

Sholat Tanpa Rasa

Image

GEMBLONG KARYA BATITA

Image

Sabar Menunggu Jawaban Doa

Image

Tawakal: Berserah Tapi Tetap Bergerak

Banner


Visitor