Mengenal Sakaratul Maut

Pendahuluan

Kematian adalah suatu kepastian yang akan dialami oleh setiap makhluk hidup. Dalam Islam, proses menuju kematian dikenal dengan istilah sakaratul maut, yaitu fase akhir kehidupan di dunia yang penuh ujian berat.

Al-Qur'an dan hadits memberikan gambaran mengenai beratnya sakaratul maut, dan para ulama juga telah menyampaikan pengalaman serta hikmah dari peristiwa ini sebagai pelajaran bagi umat manusia. Presentasi ini akan membahas proses sakaratul maut berdasarkan dalil-dalil syar'i serta pandangan dan pengalaman ulama.

Pengertian Sakaratul Maut

Socara bahasa, sakaratul maut berasal dari kata sakarah yang berarti mabuk atau kehilangan kesadaran, dan al-naut yang berarti kematian. Istilah ini merujuk pada keadaan sulit dan berat yang dialami seseorang menjelang ajalnya. Allah SWT berfirman:

وجَاءَت سكرة الموت بالْحَقِّ ذلك ما كنت منه تحيد

"Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya." (QS. Qaf: 19)

Ayat ini menegaskan bahwa sakaratul maut adalah suatu kenyataan yang tidak bisa dihindari, dan setiap manusia akan mengalaminya. Dalam hadits, Rasulullah SAW juga menggambarkan beratnya sakaratul maut:

. وأخرج ابن أبي الدُّنْيا بسند رجاله ثقات عن الحسن أن رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم ذكر الم الموت وغصته فقالَ: هُوَ كَقَدْر ثَلَاثَمِائَة ضَرْبَة بالسَّيْفِ.

"Sesungguhnya kematian itu memiliki rasa sakit yang lebih dahsyat dari tusukan tiga ratus pedang."

(HR. Tirmidzi).

Gambaran Sakaratul Maut dalam Hadaits

1.Perbedaan antara Mukmin dan KafirDalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bara' bin 'Azib, Rasulullah SAW menjelaskan perbedaan proses sakaratul maut antara orang mukmin dan kafir. Bagi orang mukmin, ruhnya akan keluar dengan mudah seperti tetesan air dari mulut kendi. Malaikat Rahmat akan menyambutnya dengan penuh kelembutan. Sebaliknya, bagi orang kafir, ruhnya akan dicabut dengan kasar dan penuh penderitaan, seperti menarik besi berduri dari kain wol basah.

2.Kondisi Beratnya Sakaratul Maut

Aisyah RA pernah menyaksikan Rasulullah SAW mengalami sakaratul maut. Beliau bersabda: "Sungguh, sakaratul maut itu sangat menyakitkan." (HR. Bukhari).

Pengalaman ini menunjukkan bahwa bahkan Rasulullah SAW, seorang yang paling mulia, juga merasakan beratnya sakaratul maut.

Pengalaman Para Ulama tentang Sakaratul Maut

Banyak ulama besar Islam meninggalkan kisah dan nasihat tentang sakaratul maut yang dapat dijadikan pelajaran. Berikut beberapa di antaranya:

1.Imam Ahmad bin Hanbal

Ketika Imam Ahmad berada dalam sakaratul maut, beliau berulang kali berkata, "Belum, belum." Ketika ditanya oleh putranya, beliau menjelaskan bahwa saat itu setan datang menggoda dan berkata, "Engkau telah selamat dari gangguanku." Namun, Imam Ahmad tetap waspada hingga ruhnya benar-benar meninggalkan jasad.

2.Ibnu Taimiyah

Sebelum wafat, Ibnu Taimiyah terus membaca Al-Qur'an dan berdzikir hingga napas terakhirnya. Hal ini menunjukkan pentingnya memperbanyak amal ibadah sebagai bekal menghadapi sakaratul maut.

3.Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali pada saat menjelang wafat meminta dipakaikan kain kafan oleh murid-muridnya. Setelah itu, beliau tidur dengan tenang dan wafat dalam keadaan tersenyum. Kisah ini menunjukkan ketenangan seorang ulama yang telah mempersiapkan dirinya dengan baik

Pelajaran dari Proses Sakaratul Maut

1. Persiapan Diri

Mengingat sakaratul maut adalah proses yang berat, setiap muslim dianjurkan untuk selalu mempersiapkan dirinya dengan taubat, memperbanyak amal saleh, dan menjauhi maksiat.

2. Husnul Khatimah

Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW adalah meminta husnud khatimah, yaitu akhir kehidupan yang baik. "Ya Allah, jadikanlah akhir hidup kami sebagai akhir yang terbaik."

3. Meningkatkan Ketaqwaan

Mengingat kematian dapat meningkatkan ketaqwaan dan menjauhkan diri dari sifat lalai. Rasulullah SAW bersabda: "Perbanyaklah mengingat pemutus kolezatan (kematian)." (HR. Tirmidzi).

Kesimpulan

Sakaratul maut adalah fase yang penuh ujian berat bagi setiap manusia. Gambaran dalam Al-Qur'an, hadits, dan pengalaman para ulama menunjukkan bahwa proses ini berbeda-beda antara mukmin dan kafir. Oleh karena itu, setiap muslim perlu mempersiapkan dirinya dengan memperbanyak amal ibadah, bertaubat, dan berdoa untuk husnul khatimah. Dengan mempelajari sakaratul maut, kita diingatkan untuk senantiasa menjalani hidup sesuai ajaran Islam dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat.

Video



    
   

Guru dan Karyawan


Data Guru tidak ada

PPDB 2026-2027


Follow us


Kontak


Alamat :

Jl Dadali No. 12 Randugunting

Telepon :

0283 4534 123 - 0852-2527-3641

Email :

humaspsb2019@gmail.com

Website :

www.biastegal.sch.id

Media Sosial :

Berita Terbaru


Image

Mengenal Sakaratul Maut

Image

Ketulusan Yang Berbuah Penghargaan

Image

Belajar Menjadi Kecil

Image

Bertahan dalam Ketidaknyamanan

Image

Sendiri Bukan Berarti Sepi

Image

Cahaya di Gelapnya Kabut

Banner


Visitor